Lantai Teraso: Sejarah, Komposisi, Kelebihan, Harga & Ukuran!

karakteristik lantai teraso

 Lantai adalah elemen penting dalam setiap bangunan. Selain sebagai fondasi yang kuat, lantai juga dapat memengaruhi tampilan keseluruhan ruangan.

Salah satu jenis lantai yang semakin populer adalah lantai teraso. Dengan karakteristik uniknya, lantai teraso mampu memberikan tampilan estetis yang menarik sambil tetap mempertahankan kekuatan dan daya tahan yang tinggi.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang lantai teraso, termasuk sejarahnya, komposisinya, manfaatnya, perawatannya, dan mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk memasangnya di rumah Anda.

Apa itu lantai teraso?

ciri-ciri lantai teraso dan sejarahnya

Lantai teraso adalah jenis lantai yang terbuat dari campuran bahan-bahan seperti semen, agregat batu alam, pigmen warna, dan bahan pengikat seperti resin epoksi.

Campuran ini diolah dan direkatkan bersama untuk menciptakan lantai yang tahan lama dan memiliki tampilan estetis yang unik.

Lantai teraso seringkali digunakan dalam berbagai jenis bangunan, termasuk rumah, gedung komersial, hotel, restoran, dan proyek arsitektur lainnya.

Baca juga: Ciri khas lantai linoleum

Sejarah lantai teraso

Lantai teraso bukanlah inovasi terbaru. Sebenarnya, lantai ini telah ada sejak zaman Romawi kuno. Pada masa itu, lantai teraso dibuat dengan mencampurkan potongan-potongan batu alam, serpihan kaca, dan potongan-potongan marmer dengan semen.

Hasilnya adalah lantai yang indah dan tahan lama yang sering dihiasi dengan motif dan pola yang rumit.

Selama berabad-abad, teknik pembuatan lantai teraso berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Di Eropa, teraso menjadi semakin populer pada abad ke-18 dan 19, terutama di bangunan-bangunan bersejarah dan istana-istana mewah.

Namun, dengan perkembangan teknologi, lantai teraso menjadi lebih mudah diproduksi dan lebih terjangkau, sehingga semakin banyak orang yang dapat menikmati keindahan dan ketahanan lantai ini.

Komposisi teraso lantai

Lantai teraso terdiri dari campuran bahan-bahan yang berbeda yang menciptakan tampilan dan tekstur unik. Komposisi utama lantai teraso biasanya meliputi:

  • Bahan Pengikat (Binder): Bahan pengikat adalah komponen utama lantai teraso yang mengikat semua bahan lainnya bersama-sama. Bahan ini biasanya terbuat dari semen atau resin epoksi. Semen memberikan tampilan yang lebih tradisional, sementara resin epoksi cenderung menghasilkan lantai yang lebih halus dan modern.
  • Aggregat Batu: Aggregat batu adalah bahan yang memberikan lantai teraso tekstur dan kekuatan. Ini bisa berupa potongan marmer, granit, keramik, atau bahan lainnya. Pilihan agregat batu akan mempengaruhi tampilan akhir lantai teraso.
  • Pigmen Warna: Pigmen warna digunakan untuk memberikan warna pada lantai teraso. Ini memungkinkan Anda untuk menciptakan tampilan yang sesuai dengan gaya dan preferensi Anda.
  • Pembubuh: Pembubuh adalah bahan tambahan yang digunakan untuk memberikan kilauan atau efek istimewa pada lantai teraso. Misalnya, penggunaan serpihan kaca atau potongan logam kecil dapat menciptakan efek kilauan yang menarik.

Baca juga: 3 Jenis lantai yang bisa dibongkar pasang

Kelebihan dan kekurangan lantai teraso

kelebihan dan kekurangan lantai teraso

Setiap jenis lantai pastinya selain memiliki karakteristik unik dan menarik, namun juga terdapat beberapa poin keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Termasuk teraso lantai.

Berikut poin-poin kelebihan dan kekurangan teraso lantai:

Keunggulan

  1. Tampilan Estetis yang Menakjubkan: Salah satu kelebihan utama lantai teraso adalah tampilan estetisnya yang menakjubkan. Anda dapat menciptakan berbagai pola, motif, dan warna yang sesuai dengan preferensi desain interior Anda. Ini membuatnya cocok untuk berbagai gaya dekorasi, baik yang klasik maupun kontemporer.
  2. Kekuatan dan Ketahanan Tinggi: Lantai teraso memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap goresan, noda, dan aus akibat lalu lintas berat. Ini menjadikannya pilihan yang ideal untuk daerah-daerah dengan tingkat aktivitas tinggi, seperti lobi hotel, restoran, atau pusat perbelanjaan.
  3. Tahan Lama: Ketika dirawat dengan baik, lantai teraso dapat bertahan selama puluhan tahun. Ini membuatnya menjadi investasi jangka panjang yang baik, karena Anda tidak perlu sering mengganti lantai.
  4. Perawatan Mudah: Merawat lantai teraso cukup mudah. Cukup dengan membersihkannya secara teratur dengan pel mop basah dan menjaga kebersihannya. Anda juga dapat melakukan perawatan tambahan sesuai petunjuk produsen untuk mempertahankan kilau dan keindahannya.
  5. Hipoalergenik: Lantai teraso tidak menahan debu, serbuk, atau alergen lainnya seperti karpet. Ini menjadikannya lebih bersahabat bagi mereka yang memiliki alergi atau masalah pernapasan.
  6. Ramah Lingkungan: Lantai teraso dapat dibuat dari bahan-bahan daur ulang, seperti potongan-potongan marmer bekas atau keramik. Ini menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan daripada beberapa jenis lantai lainnya.
  7. Versatilitas: Lantai teraso dapat digunakan di berbagai jenis ruangan, termasuk ruang tamu, dapur, kamar mandi, teras, dan bahkan dalam ruangan komersial. Ini menunjukkan fleksibilitasnya dalam menghadapi berbagai kondisi dan kebutuhan penggunaan.
  8. Nilai Tambah Properti: Pemasangan lantai teraso yang berkualitas dapat meningkatkan nilai properti Anda. Potensi pembeli atau penyewa cenderung lebih tertarik pada rumah atau bisnis yang memiliki lantai yang tahan lama dan estetis.

Kelemahan

  1. Biaya Awal yang Tinggi: Salah satu kekurangan utama lantai teraso adalah biaya awal yang tinggi. Proses pemasangannya melibatkan pekerjaan khusus dan penggunaan bahan berkualitas, yang dapat membuatnya lebih mahal daripada beberapa jenis lantai lainnya.
  2. Pembuatannya Memerlukan Keahlian: Pembuatan dan instalasi lantai teraso memerlukan keahlian khusus. Jika tidak diinstal dengan benar, hasil akhir mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi Anda.
  3. Potensi Retakan: Lantai teraso dapat mengalami retakan seiring waktu, terutama jika terpapar terhadap perubahan suhu dan kondisi lingkungan yang ekstrem.
  4. Perawatan Rutin Diperlukan: Meskipun perawatan lantai teraso relatif mudah, Anda tetap perlu melakukan perawatan rutin untuk menjaga keindahannya. Hal ini melibatkan penyegelan berkala dan pemeliharaan sesuai petunjuk produsen.
  5. Kelembaban: Lantai teraso dapat menjadi licin ketika basah, jadi Anda perlu berhati-hati ketika menggunakan lantai ini di area yang sering terkena air, seperti kamar mandi atau kolam renang.

Baca juga: 8 Kelebihan lantai kayu

Kisaran harga dan ukuran lantai teraso dipasaran Indonesia

kisaran harga dan ukuran lantai teraso

Harga dan ukuran lantai teraso di pasaran Indonesia dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis bahan, desain, merek, kualitas, dan daerah geografis. Berikut adalah kisaran harga dan ukuran umum yang dapat diharapkan:

Ukuran teraso lantai

Ukuran lantai teraso dapat bervariasi, dan biasanya tersedia dalam berbagai dimensi. Secara umum, beberapa ukuran umum yang sering digunakan adalah:

  • Plat Besar (Tile): Lantai teraso sering dijual dalam bentuk plat besar yang dapat dipasang dengan mudah. Ukuran yang umum digunakan adalah 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, atau 60 cm x 60 cm. Namun, beberapa produsen mungkin menawarkan ukuran yang berbeda sesuai dengan preferensi Anda.
  • Rol (Sheet): Lantai teraso dalam bentuk rol juga tersedia. Ukuran rol ini dapat bervariasi, tetapi biasanya cukup lebar dan dapat dipotong sesuai dengan kebutuhan. Lebar rol tersebut bisa berkisar antara 1 meter hingga 2 meter atau lebih.

Harga lantai teraso

Harga lantai teraso di Indonesia sangat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor seperti yang telah disebutkan di atas.

Namun, berikut adalah perkiraan kisaran harga per meter persegi (m²) untuk lantai teraso di pasaran Indonesia:

  • Lantai Teraso Semen: Lantai teraso dengan bahan dasar semen biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau. Kisarannya bisa berkisar antara Rp 300,000 hingga Rp 700,000 per m² tergantung pada kualitas dan pilihan desain.
  • Lantai Teraso Resin Epoksi: Lantai teraso dengan bahan dasar resin epoksi umumnya memiliki harga yang lebih tinggi. Harga per m² dapat berkisar antara Rp 700,000 hingga Rp 1,500,000 atau lebih, tergantung pada spesifikasi dan desain yang Anda pilih.

Bagaimana, tertarik pakai teraso lantai dirumah?